Salam ,pada posting kali ini, saya amat bersukacita sekali untuk menerangkan prisip-prinsip ahlussunah wal jamaah.Mengapa hal ini di ketengahkan?Ia disebabkan terlalu ramai yang menggap diri mereka berpegang teguh dengan aliran ahlusunnah wal jamaah,namun apa yang di praktikkan dalam amalan,iktikad dan keyakinan meraka berbeza jauh dengan prinsip ahlusunnah yang sebenar...
Oleh itu, saya tampilkan dari kitab Silsilah Fatawa Syar'iyah yang ditulis oleh Syaikh Abul Hasan Musthofa bin Ismail As-Sulaimanie Al-Ma'ribie dengan melakukan perubahan-perubahan yang saya anggap sesuai dengan keadaan yang wujud di negara kita. Dan jika ini adalah suatu kebenaran maka ia hanyalah datangnya dari Allah, dan jika ia merupakan suatu kesalahan maka Allah dan Rasul-Nya terlindung dari kesalahan itu. Semoga kita dijauhkan dari orang-orang yang hanya pandai berkata-kata namun tidak beramal atau bahkan amalnya tidak sesuai dengan apa yang diucapkannya.
- Dakwah Ahlus Sunnah wal Jama`ah adalah dakwah yang ditegakkkan di atas Al-Qur`an dan As-Sunnah menurut manhaj para Salafus shalih dari kalangan Sahabat, Tabi`in dan para ulama` serta orang- orang yang mengikuti mereka.
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah berkeyakinan bahwa berdo`a kepada orang-orang mati, beristighatsah kepada mereka, menyembelih dan bernazar untuk mereka, jua meminta pertolongan kepada orang-orang yang hidup (yang mana amalan itu hanya layak diniatkan kepada Allah )adalah perbuatan syirik, yang dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam, maka pelakunya wajib bertaubat atas perbuatannya itu dan wajib meperbaharui akidahnya.
- Keyakinan terhadap sebarang azimat dan sejenisnya untuk mendatangkan manfaat dan menolak mudharat adalah perbuatan syirik. Juga mendatangi tukang-tukang sihir, dukun, dan tukang-tukang ramalan. Membenarkan mereka adalah kekufuran, kerana ia bererti membenarkan bahwa mereka mengetahui perkara-perkara yang ghaib. Jika hanya sekadar datang tanpa membenarkan ucapan-ucapan mereka, maka ini adalah sebuah kebodohan yang wajib dijauhi, sebab hal ini merupakan wasilah kepada dosa syirik. Semoga Allah melindungi kita.
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah meyakini adanya karomah-karomah para wali tanpa meyakini bahwa hal tersebut merupakan bahagian dari kekuasaan ilahiyyah. Ahlus Sunnah wal Jama`ah membezakan antara karomah-karomah para wali dan pedustaan para dajjal . Para wali menegakkan perintah Allah berbeza dengan tukang sihir dan sejenisnya.
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah mencintai semua sahabat dan tidak menyokong mana-mana perselisihan yang terjadi diantara mereka, sebab apa yang terjadi itu merupakan fitnah. Semoga Allah menjaga kita dari fitnah yang seperti itu. Ahlus Sunnah wal Jama`ah menjaga hati dan lisan mereka agar tidak hanyut membicarakan fitnah tersebut. Menurut Ahlus Sunnah wal Jama`ah, para sahabat memiliki tingkatan yang berzeda-beza. Sahabat yang paling utama adalah Abu Bakar kemudian Umar menurut kesepakatan Ahlus Sunnah wal Jama`ah kemudian Utsman lalu Ali menurut pendapat yang terpilih.
- Menurut Ahlus Sunnah wal Jama`ah, orang yang mencela para sahabat bererti telah mengikuti ahlul bid`ah dan hatinya telah kotor, sebab mencintai para sahabat serta menempatkan mereka sesuai dengan kedudukan mereka masing-masing merupakan suatu kewajiban.
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah tidak menerima hadits apapun yang disandarkan kepada Rasulullah kecuali setelah mengetahui bahawa hadits tersebut adalah shahih. Ahlus Sunnah wal Jama`ah berpendapat bahwa hadits yang munkar dan palsu sangat besar peranannya dalam menyuburkan kebid`ahan.
- Dakwah Ahlus Sunnah wal Jama`ah tertegak diatas tashfiyah (pemurnian) aqidah, kaidah-kaidah ilmiyah dan amaliyah, dan lain sebagainya. Kemudian setelah itu tarbiyah (pembinaan) diatas ajaran Islam yang murni tersebut.
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah tidak mengkafirkan seorang muslim karena dosa besar yang dilakukannya. Ahlus Sunnah wal Jama`ah selalu mengharap kabaikan bagi orang-orang yang shalih dan merisaukan nasib orang-orang yang berbuat jahat. Ahlus Sunnah wal Jama`ah tidak menentukan tempat bagi seorangpun di syurga atau di neraka. Ahlus Sunnah wal Jama`ah menunaikan solat jenazah kepada setiap muslim serta memohon ampunan baginya selama tidak terjatuh ke dalam syirik besar (syirik yang mengeluarkan dari agama).
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah selalu memberikan nasihat dengan cara yang sebaik-baiknya, jika diterima maka itu adalah kurniaan dari Allah , tetapi jika ditolak maka mereka bersabar dan berdo`a kepada Allah agar memberikan hidayah kepada semuanya. Namun jika ada orang yang menyeru kepada kesesatan maka Ahlus Sunnah wal Jama`ah memperingatkan umat dari orang tersebut setelah terlebih dahulu menasihati dan memberikan penjelasan kepadanya.
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah berkeyakinan bahawa orang yang mengkafirkan pembuat-pembuat maksiat hanya semata-mata kerana kemaksiatannya atau kerana menyelisihi pemahaman yang dibawa olehnya maka dia adalah seorang ahlul bid`ah yang sesat dan merupakan kelompok Khawarij moden.
- Menurut Ahlus Sunnah wal Jama`ah syirik itu terbahagi kepada dua, iaitu syirik besar dan syirik kecil. Demikian pula kekufuran terbahagi kepada dua, iaitu kufur i'tiqodi dan kufur amali, begitu juga dengan kemunafikan yang terbahagi kepada dua, iaitu nifaq i'tiqadi dan nifaq amali. Perbuatan-perbuatan tercela seperti kezaliman, kefasikan, dan yang lainnya juga terbagi dua, iaitu besar dan kecil. Yang besar mengeluarkan pelakunya dari Islam sedangkan yang kecil tidak. Menurut Ahlus Sunnah wal Jama`ah sebahagian kufur amali dapat mengeluarkan pelakunya dari Islam, meskipun secara umum istilah kufur amali digunakan para ulama untuk perbuatan kufur yang tidak mengeluarkan pelakunya dari Islam.
- Menurut Ahlus Sunnah wal Jama`ah, barang siapa yang bertaubat dari dosanya dengan taubat yang sungguh-sungguh, maka Allah akan mengampuninya. Adapun jika dia menemui Allah dalam keadaan berdosa; selama mana bukan dosa syirik, maka dia berada dibawah kehendak Allah. Jika Allah menghendaki untuk mengadzabnya, maka ia akan diadzab, dan jika Allah menghendaki untuk mengampuninya maka ia akan diampuni.
- Menurut Ahlus Sunnah wal Jama`ah, Islam melarang perpecahan kaum muslimin menjadi jama`ah-jama`ah, kelompok-kelompok atau golongan-golongan, bahkan Islam mengharuskan seluruh kaum muslimin untuk bertaqwa kepada Allah dan bersatu di atas manhaj Salafus Shalih, bukan di atas pemahaman si A dan si B.
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah membenarkan adanya saling tolong menolong dengan sesama muslim dengan syarat dakwah Ahlus Sunah wal Jama`ah tidak terganggu pada saat itu ataupun di masa yang akan datang .
- Ahlus Sunnah wal Jama`ah melihat adanya suatu petanda buruk dari fenomena munculnya kelompok-kelompok dakwah yang memiliki cara yang pelbagai ragam, rumit dan kacau. Oleh kerena itu, wajib bagi para pencari kebenaran untuk sedar tentang hal ini. Dan kesedaran itu, hanya mampu diperoleh dengan ilmu, kematangan berfikir, dan menghindari kebodohan, kedunguan, sikap ekstrim, dan sikap membabi buta terhadap orang-orang yang menyelisihinya.
- Sekian dulu buat post kali ini..akan bersambung di posting akan datang.
No comments:
Post a Comment